Demokrasi
Saya pernah membaca essai karangan Rizal Malarangeng yang ia tulis di tahun 2005. Dan kini dikumpulkan menjadi satu dan dibukukan dalam sebuah buku yang cukup tebal dan sangat berisi yakni "Dari Langit".
pada bukunya ia menyatakan bahwa sebenarnya sebuah pemikiran seseorang yang besar pada abad ke-19 dahulu sedikit terengaruhi oleh pemikiran-pemikiran orang besar sebelumnya seperti Voltaire, Rousseau, Adam Smith dll. pada umumnya mereka juga dinyatakan sebagai peneliti2 ilmu sosial yang berkaitan dengan masyarakat.
tetapi pada abad ke-19 bukan juga berarti hanya orang-orang besar yang bertumpu pada pemikiran sebelumnya saja. ada juga seseorang pada abad ini yang kiranya saya menyimpulkan pada buku ini bahwa ia dianggap juga sebagai penemu sistem dan melakukan penelitian tentang sistem yang sangat berpengaruh bagi kehidupan berbagai bangsa. yakni sistem "demokrasi".
Alexis de Tocquevile adalah pemikir besar perancis yang melakukan sebuah penelitian tentang sebuah sistem demokrasi yang dianut oleh bangsa Amerika Serikat. ada beberapa suku, ras disana tetapi mereka tetap akur dan saling menghargai. kebebasan dan hak seseorang disana juga lebih bebas dibanding negara-negara di Asia, tetapi bangsa mereka lebih nyaman. dan apakah yang menyebabkan seperti itu dibangsa mereka?
menurut alexis ada 3 faktor yang mempengaruhi sistem demokrasi di Amerika sampai saat ini dan ini yang menyebabkan sistem demokrasi di Amerika ini lebh maju dibanding negara-negara di dataran eropa sekaligus. 3 faktor tersebut yaitu Geografi, Lembaga Politik dan Pemerintahan, dan yang terakhir adalah Kebudayaan.
- Geografi
Negara Amerika serikat sungguh luas, dan mereka tidak diapit oleh negara-negara besar disekelilingnya. maka tidak ada ancaman perang yang menimbulkan sentralisasi politik birokrasi. karena ketika terjadinya perang maka akan menambah pemungutan pajak. dan itu akan berpengaruh sekali terhadap birokrasi kepemerintahan dinegara tersebut. tidak seperti negara-negara di eropa, anggaplah perancis, untuk memajukan bangsanya saja setidaknya mereka juga harus memikirkan negara2 disekelilingnya dan setidaknya mereka harus menjaga situasi tetapi harus tetap memajukan kreativitas bangsanya sendiri.
- Lembaga Politik dan Pemerintahan
Amerika serikat sebenarnya juga bertumpu pada sistem desentralisasi atau yang biasa disebut dengan (Politik Lokal) tanpa ada campur tangan dari orang pusat. dan setiap kegiatan politik di setiap kotanya sangatlah tergantung dengan masyrakat pada kota tersebut. sehingga inilah yang menjadikan motivasi dan dapat mendorong masyarakat lebih peduli terhadap bangsanya.
- Kebudayaan
pada negara ini terdapat sejarah yang menguntungkan. seperti persamaan bahasa. tidak seperti negara-negara di eropa yang latar belakangnya adalah sebuah negara kerajaan. mereka mempunya bahasa sendiri disetiap kotanya. setelah itu Imigrasi dari kota yang sama ke kota yang sama pula, imigran awal masyarakat Amerika adalah kaum puritan dengan kode moral yang sungguh sangat ingin bekerja keras, dan yang paling dominan disana adalah mereka menganut agama yang sama yakni kristiani, dan ini yang menyebabkan mereka lebih menyatu satu sama lain.
Jadi kesimpulan yang dapat kita ambil dari hasil penelitian Alexis diatas adalah Demokrasi Amerika Serikat adalah sebuah perubahan manusia modern tetapi mereka mempunyai unsur-unsur terlebih lagi kebudayaan yang sama dan sangat kuat sehingga ini sangatlah berperan penting dalam perubahan demokrasi pada Amerika Serikat.
jika dibandingkan di Indonesia, Reformasi adalah sebuah titik awal bangsa ini untuk terus menjadi dan berubah yang tadinya sistem demokrasi terpimpin yang bisa dianggap juga demokrasi diktator menjadi demokrasi yang sesungguhnya, yang mengedepankan kebebasan dan hak individulal setiap masyarakat pada bangsa ini. tetapi proses ini sudah dianggap terlalu panjang karena banyak terjadi sekularisasi dari arti kata demokrasi yang sesungguhnya.
dan kita sebagai jiwa muda, mari kita gunakan ke-idealisan kita untung menjunjung tinggi arti kata demokrasi yang sesungguhnya guna menciptakan kesejahteraan bersama.
Reza Pandu Wijaya, Mahasiswa S1 Teknik Elektro STT - PLN