Senin, 29 April 2013


Jiwa Muda yang Hilang


Apa yang ada dalam benak kita jika ada pertanyaan "apa yang sudah kamu perbuat untuk bangsa ini?" tentu susah akan menjawab pertanyaan hal semacam itu. Mungkin kita hanya terpikir dalam diri kita "boro-boro saya mikirin bangsa, mikirin hidup saya saja udah ribet, pusing, suntuk dll". 

Melihat gambaran anak muda jaman sekarang sangat memprihatinkan sekali. mereka cenderung dengan hal-hal yang bisa dibilang terpengaruh oleh budaya luar yang merasuk melalui politik-politik konspirasi. Hedonis lebih tepatnya, yang selalu ingin dilihat, mengikuti fashion, bergaya dan semacamnya. Pergaulan mereka lebih mengutamakan kesenangan individual tanpa memikirkan kepentingan orang banyak. 

saya sebagai penulis bukan berarti tidak suka menikmati masa muda dengan mengikuti pergaulan yang berkembang dalam kehidupan anak muda jaman sekarang tetapi kita harus menyelipkan semangat perubahan dan revolusi dalam diri. Melalui tulisan ini saya ingin memberikan sebuah sudut pandang yang mungkin kini tanpa kita sadari kalau sudah banyak generasi-generasi muda yang mulai hilang jiwa patriotnya.

dulu di era R.A Kartini, seorang wanita berjuang untuk mendapatkan hak-haknya yang bisa dibilang dipenjara, kecuali keturunan-keturunan ningrat dan wanita keturunan belanda yang dapat menikmati pendidikan. Pada jaman beliau, wanita lebih cenderung hanya tinggal dirumah dan melakukan pekerjaan rumah. Dan pada saat itulah beliau sebagai wanita muda yang sadar bahwa pendidikan adalah hak setiap insan, hatinya tergerak untuk melawan sebuah pelanggaran-pelanggaran hak pada saat itu. hingga pada sampai saat wanita di indonesia dapat merasakan pendidikan sampai ke bangku kuliah.

Tapi berbeda terbalik dengan jaman R.A Kartini, kini wanita muda jaman sekarang hanya 3 dari 10 wanita yang masih mau memikirkan kepentingan-kepentingan umum. Wanita muda sekarang lebih banyak yang terjebak dengan gemerlap pergaulan-pergaulan yang glamour.

tapi bukan berarti anak muda jaman sekarang semuanya hidup dengan foya-foya. tidak sedikit juga yang bagus dalam pendidikan, rangkin 1 di sekolah, masuk PTN terkenal, IPK cumlaude, lulus tepat waktu dan mempunya pekerjaan yang baik. Tapi terdapat satu pertanyaan untuk tipikal anak muda seperti ini? "Apa yang sudah kamu lakukan dan bermanfaat bagi orang banyak?" jika meminjam istilah dari caknun anak muda seperti ini adalah "anak muda peternak", ini istilah anak muda yang bertipikal ingin mendapatkan kebahagiaan individu diatas kebahagiaan orang lain. tanpa memikirkan apakah ia sudah menjalankan kewajiban dengan esensinya sebagai manusia terlebih lagi generasi muda. 

jika bekerja monyet juga bisa bekerja, jika hanya sekedar hidup babi pun juga hidup. tapi yang membedakan kita adalah di akal pikiran dan hati. hanya segelintir orang yang mempunyai jiwa muda dengan semangat juang yang tinggi untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berguna dan peduli pada lingkungan sekitarnya. saya jadi teringat akan perkataan idola saya Soe Hok Gie tokoh pemuda sekaligus mahasiswa yang sangat berperan penting pada perubahan bangsa di era 60-an. "kita tidak dapat mencintai bangsa hanya dengan membaca hipokrisi-hipokrisi dan slogan-slogan yang ada". dan dapat di ambil kesimpulan dari perkataannya bahwa untuk mewujudkan generasi muda yang mencintai dan peduli pada bangsanya haruslah mengenal apa yang ada pada lingkungan kita.

kemewahan dari generasi muda adalah idealisnya dan yang dibutuhkan dari generasi muda adalah terobosan2 dan pemikiran2 yang cemerlang guna membangun bangsa. generasi baru itu bukan dilahirkan tapi haruslah diciptakan. sang Proklamotor Indonesia Ir.Soekarno pernah berseru "beri saya 10 anak muda maka akan saya guncangkan dunia" . dan kita adalah generasi muda jadilah api-api revolusi bagi kehidupan diri kita,lingkungan dan bangsa.


Reza Pandu Wijaya, Mahasiswa S1 Teknik Elektro STT-PLN